JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyalurkan bantuan 300 alat rapid test kepada keluarga besar Detasemen Penanggulangan Teror Aspek Laut TNI Angkatan Laut, Detasemen Jalamangkara (Denjaka). Tak bisa dipungkiri, walaupun para prajurit Denjaka terlatih luar biasa memiliki kemampuan tempur di tiga matra (Laut, Darat dan Udara), bahkan satu personil Denjaka dikabarkan bisa mewakili kemampuan 120 prajurit TNI biasa, namun bukan berarti mereka kebal terhadap virus Covid-19. Kewaspadaan dan antisipasi tetap diperlukan, salah satunya melalui screening secara berkala menggunakan rapid test.
“Para prajurit dan keluarganya harus terjaga keselamatan, keamanan, dan kesehatannya. Virus Covid-19 yang sangat kecil bahkan tak kasat mata ini, tak boleh disepelekan. Bahkan oleh seorang prajurit TNI terlatih sekalipun. Dengan disiplin menjalankan screening berkala melalui rapid test, diharapkan setiap prajurit dalam kondisi prima, siap bertugas kapanpun diperlukan demi menjaga kedaulatan Indonesia,” ujar Bamsoet usai menyaksikan pelaksanaan Rapid Test Covid-19 dan menyerahkan bantuan 300 pack rapid test kepada Komandan Denjaka Kolonel Marinir TNI AL Nanang Saefulloh, di Komplek Marinir Cilandak Jakarta, Minggu (16/8/20).
Mantan Ketua DPR RI ini menjelaskan, selain bisa digunakan untuk internal keluarga Denjaka, bantuan rapid test ini juga bisa digunakan Denjaka untuk membantu masyarakat sekitar komplek. Kondisi pamdemi Covid-19 seperti saat ini menuntut semua pihak saling bergandengan tangan, bergotong royong memberikan bantuan sekecil apapun kepada sesama anak bangsa.
“Virus Covid-19 ini, harus diakui telah merepotkan kita semua. Bahkan tentara pun dibuat kelimpungan. Namun dalam kondisi sulit seperti inilah kita bisa memiliki waktu untuk kembali merenung dan mengingat bersama, bahwa kekuatan utama bangsa bukan hanya terletak pada kekuatan tentara, maupun kekayaan alam semata. Kekuatan utama bangsa ini terletak pada semangat solidaritas dan gotongroyong,” tandas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga mengapresiasi kerja keras TNI melalui Angkatan Darat yang turut mendukung Universitas Airlangga, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Polri dalam menemukan obat penangkal Covid-19. Jika sukses, obat yang yang sedang menunggu izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ini diklaim sebagai obat Covid-19 pertama di dunia.
“Mungkin banyak yang mencibir atau bahkan tak percaya terhadap penemuan ini. Tapi itu bukan masalah. Waktulah yang akan menjawab, optimisme dan kerja keras yang telah dilakukan keluarga besar TNI, Polri, BIN, dan Universitas Airlangga ini. Waktu jugalah yang akan mengajarkan kepada kita, percaya terhadap anak bangsa merupakan salah satu wujud solidaritas dan gotongroyong membangun bangsa,” pungkas Bamsoet.