#EmpatPilar Bamsoet

Bersama PARFI-56, Bamsoet Gagas Film Pendek Empat Pilar MPR RI

JAKARTA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Persatuan Artis Film Indonesia 1956 (PARFI 1956) akan menyelenggarakan festival film pendek Empat Pilar MPR RI dengan melibatkan berbagai sineas dan pekerja seni. Kegiatan tersebut merupakan pengayaan dari beragam sosialisasi Empat Pilar yang sebelumnya telah dilakukan MPR RI seperti seminar, diskusi, workshop, hingga melalui konten video di Youtube.

“Melalui film pendek, MPR RI berusaha meningkatkan ketertarikan generasi Z dan milenial untuk peduli terhadap persoalan kebangsaan, dengan mengeksplore tema Pancasila sebagai ideologi bangsa, UUD NRI Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional, NKRI sebagai konsensus bentuk kedaulatan negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semangat pemersatu dalam kemajemukan bangsa,” ujar Bamsoet usai menerima pengurus PARFI 1956, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Senin (27/7/20).

Para pengurus PARFI 1956 yang hadir antara lain Ketua Umum Marcella Zalianty, Wakil Ketua Umum II Ade Muftin, Wakil Sekjen Wanda Hamidah, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Arzeti Bilbina, dan seniman Jose Rizal Manua.

Mantan Ketua DPR RI ini menilai film tak hanya sekadar media rekreasi dan hiburan. Melainkan juga bisa dijadikan sarana edukasi dan propaganda yang positif untuk meningkatkan semangat nasionalisme. Sebagaimana pernah dilakukan Rusia melalui film ‘Ivan The Terrible’, Amerika dengan film ‘Casablanca’, Jerman dengan ‘Triumph of The Will’.

“Korea Selatan, Jepang, dan India, merupakan negara-negara di Asia yang memiliki etos nasionalisme luar biasa dalam berbagai film yang digarap. Para sineas Indonesia sebetulnya tak kalah hebat. Ditengah berbagai keterbatasan dukungan dari pemerintah, berbagai film yang digarap para sineas kita telah berhasil mencuri perhatian internasional. Namun harus diakui, gaungnya belum sedahsyat Korea Selatan, Jepang, maupun India,” tandas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini melihat pesatnya pertumbuhan penonton film, semakin membuat potensi industri film Indonesia berkembang pesat. Di tahun 2010, misalnya, 15 besar film Indonesia hanya mendapatkan sekitar 6,5 juta penonton. Di tahun 2019, 15 besar film tersukses mampu menyedot lebih dari 30 juta penonton.

“Tingginya tingkat konsumsi masyarakat terhadap film harus dijaga dengan baik oleh para pelaku industri perfilman. Kehadiran festival film pendek Empat Pilar MPR RI diharapkan bisa menjadi ajang mengasah kemampuan para sineas muda, sehingga kelak bisa menghasilkan film yang tak hanya luar biasa dari segi kualitas, melainkan juga luar biasa dari segi dampak nasionalisme yang dihasilkan,” pungkas Bamsoet.